Showing posts with label Dine Out. Show all posts
Showing posts with label Dine Out. Show all posts

Monday, January 21, 2013

Makan Siang di Kantin Artomoro

Pertama kali buka di Mall Bellagio, ini kantin hits banget. Kalo jelang jam 12 siang di weekdays selalu ada aja antrian yang panjang di depan kantin ini. Menu yang disediakan banyak banget & terlihat fresh & bersih, dalam artian bukan sisa kemarin yang udah dihangatkan berulang-ulang. Semua makanannya terlihat baru, masaknya juga enak & yang menarik adalah semua self serving alias ambil sendiri kecuali nasinya .....

Yang menarik juga adalah lokasinya yang terletak di food court mall ballagio yang nyaman, membuat banyak orang yang memilih makan siang di sini. Alasan lain, bagi gw adalah alat-alat makannya kualitas bagus .... ini mempengaruhi selera makan gw juga loh ....

Ini temen gw numpang mejeng yah, kalau makan siang di sini hari senin atau kamis kemungkinan ketemu nih sama orang ini.


 Tapi sekarang sih tempat makan ini biasa aja antriannya. Ada alasan juga kadang malas makan di sini. Alasan paling banyak adalah "harga tergantung hoki" karena terkadang 2 orang ambil menu yang benar-benar sama akan membayar dengan harga yang berbeda tergangtung perhitungan kasirnya, jadi yah terkadang ada yang jadi mahal sekali ...

Alasan kedua yah setelah laris tempat ini mematok harga rata-rata yang lebih mahal dari pada saat pertama kali buka ...

Contoh menu di bawah dengan minum teh hangat tawar 15 ribu rupiah saja hari itu, hari lain mungkin beda harganya .... hehhehehe .....


Menu untuk gambar di atas: Nasi 1/2 porsi, balado kentang+ati ayam, urap, teri kacang, timun & sambal.

Owh iyah walaupun letaknya di area food court mall Bellagio tapi untuk beli makanan di sini bisa dengan uang cash saja, ngga perlu pakai kartu seperti di gerai lain di area ini ....

Overall, patut dikunjungi untuk makan siang yang relatif "aman" dari segi kesehatan ....
Hati-hati sama menu udang goreng tepung, karena dibayar per biji 3000 perak loh, ewww .....

Bellagio Boutique Mall lt.2 (food Court Area) - Jl. Mega Kuningan Barat Kav. E 43, Jakarta.
Read More

Thursday, December 22, 2011

Pempek Pak Jenggot, Ps. Minggu


Letak Warung Pempek Pa jenggot ini agak susah dicari sebenernya, gw juga lupa gmana dulu bisa tau tempat ini dari mana. Pokoknya dalam memori gw, ini adalah tempat makan pempek yang enak & es kacang merah yang enak banget ...

Tolong digaris bawahi, es kacang merahnya enaaaak banget ...

Kalau dilihat di google map sih nama jalannya Jl. Ragunan, tapi dia itu letaknya di pasar minggu, pas di pasarnya. Yang ada Ramayana itu loh, nah letak si Pak jenggot itu di warung-warung seberang kantor polisi. Ati-ati di situ ada 3 warung pempek, yang tenar enaknya yang Pa Jenggot, kalo yang lain belom pernah coba ...


Pempeknya sama kayak tempat makan pempek enak yang lain. Jadi mungkin gw akan bahas es kacang merahnya aja yah, gw suka tuh kacang merahnya leembuttt banget, tapi ga hancur masih berbentuk bulet-bulet & manis gula asli. Trus sirup merahnya itu loh, rasanya jadul, susah digambarkan ...

Sayang sungguh disayang gw lupa harga makanan di sini, tapi kayaknya sih standar harga pempek enak deh. Nanti diupdate deh kalo udah ke sana lagi ...

7/10 aja lumayan ..
Read More

Pecel Madiun Mbak Ria, Margonda Depok



Gw selalu berpikir bahwa orang jawa timur sangat spesifik masalah makanan khasnya ... rasanya harus persis kayak di jawa timur baru dibilang enak ...

Contohnya ya emak gw sendiri, makanya susah banget kalo diajak makan di luar. Tapi khusus tempat yang satu ini emak gw ga pernah nolak diajak ke sini. Karena menurut emak gw rasanya otentik, alias persis sama rasanya kayak di daerah asalnya ...

Letaknya di Jalan Margonda Depok, persis di sebelah komplek Ade Hardware & Index ...

Selain pecel, sebenernya si Mbak Ria ini juga jual yang lainnya sih, kayak rawon dsb. Cuma kalo emak-bapak gw emang ke sini khusus untuk pecelnya plus tempe mendoannya. Berikut penampakan si nasi pecel & mendoan hasil racikan Mbak Ria ...


Penggambarannya: Porsinya kecil, porsi wanita kalo laki-laki makan besar harus 2 porsi kayaknya, kecuali kalo makan buat snack aja. Sayur mayurnya standar pecel lah, jangan cari kembang turi karena ini bukan di jogja, bumbu kacangnya semi kasar, dengan rasa kencur yang jelas tapi ga "over power". Plus peyek teri yang renyah tapi lembut & yang jarang ada di Jakarta adalah serundengnya. Semua disajikan di piring yang dialasi daun pisang ...

Overall rasanya jelas makyus dan otentik khas JawaTimuran, dan harganya 8000 Rupiah saja. Untuk mendoan paket 3 buah cukup 5000 Rupiah.

Perut kenyang, hati senang & dompet ga jebol ...

9/10 lah nilainya karena emak gw kalo makan di sini selalu 2 porsi, pdhl beliau ini termasuk orang yang makannya sedikit loh ..

Read More

Sunday, September 26, 2010

Mochi - Mochi

Ceritanya pada hari minggu yang cerah (lebih tepatnya panas menyengat), saya memutuskan untuk pergi ke Mall Ambassador Kuningan untuk membeli 'sesuatu'. Saya berputar-putar dari Mall Ambassador kemudian ITC Kuningan selama hampir 2 jam untuk mencari & kemudian membeli 'sesuatu' tersebut.

Hasilnya bukan hanya 'sesuatu' itu akhirnya bisa saya dapatkan di tangan saya tapi juga lapar & haus saya rasakan di perut & tenggorokan saya. Mata saya pun mulai celingukan untuk mencari sesuatu yang bisa mengobati lapar untuk sementara dan Jreeennggg, mata saya serasa ditarik ke sebuah counter kecil menjual sesuatu yang bernama Mochi. Kenapa counter itu menjadi menarik buat saya? Karena pertama mochi adalah salah satu makanan kesukaan saya, lebih tepatnya moaci (itu loh mochi khan Semarang).

Rupa-rupanya, counter tersebut menjual mochi dengan berbagai variasi rasa. Totalnya ada 8 rasa. Tapi karena 1 box hanya muat 6 buah, jadi saya memutuskan untuk beli 6 buah saja. Totalnya saya harus wajib kudu membayar Rp 22.000.

Pada akhirnya, saya tidak jadi mencoba mochi ketika masih di sana, maka mochi tersebut saya eksekusi satu demi satu di rumah ... ;p

Dari penampakan luar kotanya cukup "fancy" berwarna putih kehijauan, dengan merek Mochi-Mochi dengan embel-embel "Mochi Tradisional Taiwan". Kemudian terdapat tulisan "Cheries the Memorries", yang terakhir ini ngga tau juga maksudnya apa .... -_-*


Baiklah, langsung kita icip mochinya, berikut mochi yang berdesak2an dalam kotaknya dari kiri ke kanan, atas ke bawah rasanya sebagai berikut: Kacang, kacang merah, wijen hitam, kacang asin, abon ayam, & kacang lapis wijen.

Untuk kacang & kacang lapis wijen isinya sama, yaitu kacang tumbuk yang sudah diberi gula sehingga rasanya manis, bedanya satu digulingkan di kacang tumbuk yang lain digulingkan ke wijen.

Nah untuk yang kacang asin, ketika membeli saya sempat tanya apa beda kacang wijen dengan kacang asin. Mbaknya bilang kacang asin ada rasa asinnya ... daaaannn ketika dicoba sama sekali saya ngga dapet rasa asinnya. Jadi jatohnya sama dengan Kacang Wijen. Cuma wijennya dicampur dengan wijen hitam.

Kacang Asin

Untuk kacang merah ya isinya pasta kacang merah, & digulingkan ke tepung (ngga tau tepung apa, ngga ada rasanya). Nah terakhir isinya abon ayam, digulingkan ke abon ayam.

Yang paling oke & unik yang isi wijen hitam. Untuk isinya wijen hitam tumbuk yang manis karena diberi gula & digulingkan ke wijen hitam tumbuk juga. Walaupun penampakannya buruk tapi rasanya paling unik ....

Wijen Hitam

Yang paling maksa adalah yang isi abon, asli mochi dengan rasa paling maksa di seluruh dunia kayaknya .....

Abon Ayam

Oke untuk tekstur adonan mochinya ngga seenak moaci gemini, yang ini lembek & lengket di langit-langit mulut, kalo ditarik mulur ngga putus-putus. Cuma yang oke rasanya ngga terlalu manis jadi imbang dengan rasa manis dari isiannya.

Overall saya ngga terlalu suka, seperti saya suka moaci Gemini dari Semarang. Tapi variasi rasa & kreatifitasnya perlu diacungin jempol, terutama buat yang wijen hitam.

Yah kalo dinilai sih 5/10 lah. Harga Rp 22.000/6 biji, saya ngga ingat harga satuannya .....

Mochi-Mochi
ITC Kuningan Lantai Semi Dasar
Read More

Saturday, September 25, 2010

ANDAKAR - Aneka Daging Bakar

Waaahhh … udah lama ngga posting apa-apa ehh sekalinya posting bukannya eksperimen dapur malah cerita pengalaman makan di luar. Yah habis gmana, memang udah lama dapurnya dianggurin tuh, kalo mixer mahal warna putih si Kitchen Aid [sombongmodeon] bisa nangis, dia udah meraung-raung, sambil guling-guling karena dicuekin abis … Yah kalo yang putih-putih sih pengennya Honda Jazz RS keluaran terbaru .... [ngakak]

Ya sudahlah .. situasi mood sedang tidak ingin mencoba-coba … lebih suka mengicip-icip …

OK, potong aja udangnya … alias cut the crab … [apasiiiih??]

Hari ini memutuskan untuk mencoba makan di ANDAKAR, soalnya bokap lagi pengen makan steak katanya ….

Sebenernya sih pengen makan di ABUBA, tapi koq review orang-orang di internet kurang baik yah tentang tempat ini, katanya kualitasnya sudah jauh menurun sejak tempatnya berubah jadi keren & lagi ANDAKAR lebih dekat tempatnya & review orang bagus tentang tempat ini …

Jadi kita makan di ANDAKAR yang lokasinya di Buncit, tepatnya satu lokasi sama Pizza Hut, satu lapangan parkir. Menurut saya pemiliknya pintar sekali memanfaatkan tempat, karena sebenarnya kecil yah, tapi bisa ditata apik sehingga tetep nyaman. Tempat parkirnya juga enak, jadi bukan mepet-mepet di pinggir jalan. So, bagus buat tempatnya ….

Mari kita lihat makanannya. Dari hasil browsing-browsing di internet katanya yang enak di sini adalah lamb shank alias betis dombanya ini akhirnya jadi menu pilihan bokap, sedangkan saya pilih sirloin impor karena pengen nyoba yang standar aja, & nyokap sebagai manusia paling hidup sehat di rumah memlilih ikan, ada 2 pilihan ikan di sini dori atau salmon, & akhirnya pilihan jatuh ke dori karena beliau penasaran dori itu ikan seperti apa, berhubung salmon udah pernah makan. Semua menu standarnya disajikan bareng kentang & mix vegetable, cuma kalo mau kentangnya diganti nasi juga boleh ....

Sedangkan untuk minuman bokap es jeruk, saya citrus squash & nyokap teh tawar hangat [tuh khan sehaatt]

Kira-kira hanya menunggu 5 menit pesanan minuman udah datang & 5-10 menit setelahnya pesanan makanan juga datang. Hmm cepat yah, padahal keadaannya sedang ngga sepi juga. So good service & ditambah lagi pelayannya ramah-ramah & cekatan ...

OK, kita potong udang lagi ....

Lamb Shank yang katanya enak itu ternyata tidak seempuk yang saya bayangkan, tapi maksud saya di sini bukan ngga enak yah, justru enak. Karena sebelumnya saya membayangkan domba yang kita makan di restoran arab ... hehhehe, salah imajinasi kayaknya saya. Lamb shank nya seberat 400-500gr, dari mana saya tau, ya karena tertulis di daftar menunya. :p. Rupanya berat segitu bukan hanya datang dari dagingnya tapi juga dari tulangnya, tapi tetap dagingnya banyak, empuk & juicy ... saya sempat membantu ayah saya memotong-motong karena ribet, sama sekali bukan makanan yang direkomen buat perempuan yang lagi kencan, hehhehe. Ini harganya Rp 56.500 buat yang impor.

Sama seperti lamb shank-nya, sirloin juga empuk (tentu ngga seempuk tenderloin yah) & juicy!!. Sebenernya yang disayangkan adalah pelayannya ngga nanya level kematangan seperti pada resto steak pada umumnya saya juga lupa bilang sihh. Tapi untungnya sirloin yang saya pesan datang dengan kondisi medium rare, sepertinya ini standar mereka, sesuai selera saya . Jadi yang kurang suka sama medium rare, kayaknya harus bilang yah, daripada nanti dibilang pelanggan rese atau ndeso .... hihihihi... harganya Rp 39.500 sajah impor punya.


Lanjut ke pesanan sehat ala nyokap, dorinya juga maknyus, lembut ngga overcooked ... Jauh lebih enak drpd dori yang pernah saya makan di restonya ranch market, ukurannya juga lebih besar.... keluar Rp 26.500 [udah sehat murah lagi]


Nah, makanan di atas semua dimasak pake saus yang sama sepertinya. Saus bbq ... tapi ngga terlalu intense jadi rasa asli dagingnya ngga hilang, so sausnya tipis aja. Tiga-tiganya juga datang dengan mix vegetable & kentang goreng yang porsi yang murah hati alias banyak. Kecuali bokap yang ganti kentangnya dengan nasi yah. Untuk nasinya saya ngga nyoba sih tapi dari penampakannya koq kayak nasi warteg yah, bukan kayak nasi restoran Padang Sederhana yang putih, gendut bin wangi ....

Terakhir untuk minumannya, lumayan besar gelasnya, jadi ngga akan merasa kekurangan. Cuma menurut saya terlalu manis, mungkin karena saya sedang mengurangi gula sih ... ngga tau juga...

Ohh iyah lupa, mereka juga sedia berbagai macam saus, saus sambal, saus tomat, tobasco, & mayonaise & satu lagi yang tutup ijo ngga tau apa soalnya ngga bisa keluar juga ..


Kesimpulannya, good place, good food, good service .... 8/10!! Rasa melebihi harga kalo saya bilang. Bawa aja Rp 60.000/orang udah makan enak & kenyang di sini.

Jl. Warung Buncit Raya No.1 (Samping Pizza Hut Buncit) Jakarta Selatan
Telp: 021-7901360
Read More

Tuesday, March 30, 2010

Ketupat Sayur Uni Linda

Coba tebak kira-kira orang2 ini lagi apa?


a. Ngantri beras
b. nonton konser
c. Demo turunkan Sri Mulyani
d. Jawaban di atas ngga ada yang bener.

Hehehehh, sebenernya orang2 ini lagi ngantri buat makan Ketupat Sayur Uni Linda. Gw sendiri secara jujur bukan penggemar ketupat sayur apalagi yang milik orang2 padang, liat kerupuknya yang super pingky aja gmana gitu ...

Tapi semua itu berubah saat kebetulan belanja ke pasar tebet, tepatnya di lantai 2, depan kios penjual alat2 masak tradisional gw liat tempat jual makanan, diliat2 tempat ini koq yah rame banget. jadi curiga pasti ada yang enak2 nih ...

Wah masa kalo ngga enak sampe rame gitu. Mengingat kata2 si botak Andrew Zimmern, kalo tempat makan yang rame itu pasti enak ... Akhirnya gw putuskan untuk ikutan makan juga di situ, intip punya intip kebanyakan pesan ketupat sayur, gw ikutan juga waktu itu ....

Daaaannnn gw jatuh cinta pada suapan pertama. Ketupatnya sih ngga ada yang spesial. Tapi kuah sayurnya itu loh ... slrruuurp ... kata Om William Wongso, kompleksitas rasanya sempurna, kuahnya bersantan tapi ngga terlalu kental pas aja, creamy kayak susu, jadi ngga berminyak, bumbu rempahnya gmana gitu, sulit digambarkan dengan kata2, gw akuin emang orang sumatera hebat deh rempah beginian ... rasanya sumatera banget ... [sotoy.com]

Penggambaran sepiring ketupat sayur Uni Linda seperti ini: Porsinya boleh dibilang kecil, apalagi buat kaum lelaki, bagi gw si pas. Ada beberapa potongan ketupat diguyur sayur nangka & buncis berkuah kuning bukan oranye, trus ditaburin kerupuk super pingky, & di atas kerupuknya di kasih sambal balado & diguyur sambal kacang, dua2nya ngga pedes koq, cuma memperkaya rasa aja. Kalo kantong agak tebel, bisa tambah lauk kayak telur balado, rendang sapi, empal gepuk atau perkedel, bisa juga ditambah sebungkus keripik singkong balado. Yang terakhir gw belom coba.



And now, I am a regular customer. Gw akan rela bermacet2 ria melewati pancoran buat ke pasar ini & makan ketupat sayurnya sebelom ngantor, paling ngga 1 bulan sekali pasti gw sempetin ...

Di atas gw juga sebutkan porsinya kecil tapi pas buat gw ... knapa? krn gw pasti akan ngeces sama makanan2 lain yang tersaji di konternya. Rata2 jajanan pasar & favorit gw adalah si getuk tumbuk yang berwarna coklat khas warna gula merah (kalo getuk lindri khan digiling trus warna warni). Enyakkkk ....

NB: sumpah gw udah googling ada yang bilang ketupat sayur uni linda rasanya pedas menggigit, well, that's a lie, manusia2 copy paste. gw ini orang jawa, ngga suka pedas & gw bilang itu ngga pedas tapi "rich".

Ketupat Sayur Uni Linda
Pasar Tebet Barat
Lantai 2.
-masuk ke pasar dari depan, naik tangga belok kiri beberapa langkah, belok kanan, lurus di depannya ada yang kios alat2 masak tradisional-
Read More
Powered by Blogger.

© 2011 Hungry all the time ..., AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena